Orientasi Pendidik Jangan Beralih
Anggota Komisi X DPR Mujib Rohmat menilai, orientasi pendidik saat ini beralih dari mencerdaskan bangsa, menjadi menyejahterakan diri sendiri. Ia khawatir, peralihan orientasi ini akan berpengaruh kepada kualitas pendidikan Indonesia, dan masa depan generasi muda bangsa.
“Kalau sebelumnya itu para pendidik itu mencerdaskan anak didik kita. Sekarang ada sertifikasi, tapi yang dikejar malah sertifikasinya, bukan mencerdaskan anak didiknya. Lebih ke bagaimana mensejahterakan diri sendiri. Pendidik jangan beralih orientasi,” tegas Mujib, usai rapat kerja dengan Menristekdikti, di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Selasa (16/02/2016).
Politisi F-PG itu menambahkan, pendidik harus memiliki kualitas yang, karena memegang peranan penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan ketakwaan anak didik, sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional. Lembaga Kependidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mendapat tugas untuk melahirkan pendidik yang berkualitas.
“Kita berharap agar LPTK diseriusi betul, karena harus menghasilkan tenaga pengajar yang serius. Pengajar kita yang serius ini kita harapkan yang sesuai dengan keinginan pribadinya, dapat mencerdaskan masyarakat, dan oke dalam hal kesejahteraan,” imbuh politisi F-PG itu.
Maksud Mujib terkait keinginan pribadi pendidik itu adalah memang seseorang yang berniat, dan secara sadar memilih untuk menjadi pendidik. Sehingga orientasinya adalah mencerdaskan anak didiknya, bukan semata hanya menyejahterakan dirinya sendiri.
“Guru itu harus dididik dari awal, dan mereka secara sadar memilih menjadi pendidik, bukan karena tak mendapat pekerjaan lain, akhirnya memilih menjadi guru. Ini mengganggu kualitas guru kita. Apalagi guru tidak berkualitas, bagaimana dengan muridnya,” kata Mujib seolah bertanya.
Politisi asal dapil Jawa Tengah itu memastikan, meskipun sarana prasarana sekolah belum lengkap, tapi jika pendidiknya berkualitas dan intelektual, maka juga bisa membentuk karakter dan mencerdaskan anak didiknya. (sf,nt) Foto: Devi/parle/od